ROKAN HULU-(RI)-Suasana keadilan dan kedamaian di wilayah Tambusai Utara, Rantau Kasai, terganggu akibat munculnya klaim yang kontroversial dari seorang oknum yang mengaku sebagai Ketua Adat Tambusai Utara dan keturunan Sultan Zainal Abidin Syah. Namun, klaim tersebut telah dipertanyakan dan dibantah oleh para pemangku adat setempat.
Bantahan itu datang dari T Alwijon AJT, yang merupakan Mantan Kades Tambusai Utara dua periode dan juga Pucuk Suku Induk Dalam, menegaskan bahwa oknum tersebut tidak memiliki dasar kuat dalam mengklaim posisi Ketua Adat.
T Alwijon AJT menjelaskan bahwa hanya ada tiga Pucuk Suku di Rantau Kasai, yaitu Pucuk Suku Induk Dalam yang dijabat oleh dirinya sendiri sebagai Ketua, Pucuk Suku Sembilan yang dipegang oleh Ismar Antoni Kades Tambusai Utara, dan Pucuk Suku Majo Rokan yang dipimpin oleh Samsul Bahri.
Oleh karena itu, jelas Alwijon, klaim yang disampaikan oleh oknum tersebut tidak memiliki dasar yang jelas dan hanya akan menimbulkan kebingungan serta ketidakharmonisan di masyarakat.
Kemudian, Pucuk Suku Sembilan yang juga menjabat sebagai Kades Tambusai Utara, Ismar Antoni, mengecam keras klaim palsu tersebut. Ia menyoroti bahwa tindakan mengaku-ngaku sebagai Ketua Adat dan keturunan Sultan adalah bentuk pembohongan publik yang berpotensi mengganggu ketentraman sosial di tengah masyarakat.
"Masyarakat harus berpikir dengan jernih dan tidak terjebak dalam kepentingan pribadi yang dapat merugikan lembaga dan masyarakat pada umumnya,"ucap Ismar Antoni, Rabu (26/7/2023)
Dalam menyikapi kisruh di Kepengurusan Koperasi yang bermitra dengan perusahaan di Tambusai Utara, Sebut Ismar antoni, pihaknya dan pemangku adat mendesak agar masyarakat tidak ikut mencampuri urusan tersebut.
Mereka menyerukan untuk memberi ruang kepada pihak-pihak yang berkompeten, seperti Dinas terkait dan Aparat Penegak Hukum, dalam menyelesaikan masalah ini secara profesional. Hal ini diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif dan menghindari gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat.
Dalam rangka meredam ketegangan dan memastikan kebenaran dalam hal kepemimpinan adat, Pemangku Adat Tambusai Utara berharap agar semua pihak berlaku dewasa dan bertanggung jawab dalam menghadapi situasi ini.
"Sikap bijaksana dan kerjasama yang konstruktif diantara masyarakat dan lembaga adat diharapkan dapat memulihkan harmoni dan kedamaian yang selama ini dijaga dengan baik di wilayah kita,"ungkap Ismar. (RI/Sy)