TAPUNG HULU-(RI)-Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak aktif melakukan mitigasi bencana di wilayah kerjanya. Salah satu aksi nyata yang dilakukan adalah sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana di UPT Puskesmas Senama Nenek 2, Jumat (3/11/2023).
Pada pelatihan itu, belasan pegawai di puskesmas diberi wawasan cara aman memadamkan api sekaligus praktik penggunaan alat pemadam api ringan (APAR).
Sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala UPT Puskesmas Senama Nenek Lina Sitepu berserta jajaranya. Sedangkan dari PHE Siak turut hadir Public Relation Officer PHE Siak Said Muhamad Rifad dan pembawa Materi Amin Adam & Iis Suwandi dari divisi HSSE.
Topik bencana kebakaran sengaja dipilih untuk merespon informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru (BMKG) Pekanbaru bahwa tingkat kemudahan terbakar atau Fine Fuel Moisture Code (FFMC) Karhutla seluruh wilayah Riau cukup ekstrem atau sangat mudah terbakar.
“PHE Siak khusus menerjunkan tim Health Safety Security & Environment (HSSE) untuk berbagi ilmu. Kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan,”ungkap Said M. Rifad, di sela-sela kegiatan.
Harapannya, semakin banyak yang diberi wawasan dan dilatih menghadapi kebakaran, maka semakin cepat kebakaran bisa diatasi dan dampak negatif tidak meluas. Bersama-sama PHE Siak dan masyarakat, khususnya UPT Puskesmas Senama Nenek 2, menjaga lingkungan dari kebakaran.
Sepaham dengan PHE Siak, Kepala UPT Puskesmas Senama Nenek 2 juga menggarisbawahi kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi kebakaran.
“Kami punya 3 alat pemadam kebakaran ringan (APAR), tapi belum tentu semua bisa menggunakannya. Padahal siapapun berpotensi menemui kejadian kebakaran. Harapan saya semua staff puskesmas bisa,”ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi materi dan simulasi. Sesi materi mencakup pemaparan tentang bahaya kebakaran dalam skala rumah tangga dan tindakan awal yang harus dilakukan ketika terjadi bencana kebakaran. Selanjutnya, sesi simulasi melibatkan peserta untuk praktik secara langsung memadamkan api.
Pemateri Amin Adam dari HSSE PHE Siak menjelaskan langkap pertama adalah sikap pengendalian diri untuk tidak panik. Pada kebakaran skala kecil, gunakan peralatan sederhana yang tersedia di sekitar. Misalnya handuk yang sudah dibasahi dan APAR.
“Penggunaan APAR di luar ruangan harus memperhatikan arah angin,” katanya di sela-sela simulasi pemadaman. Menurutnya kesiapsiagaan masyarakat memainkan peran kunci dalam merespons bencana kebakaran dengan cepat dan efektif sebelum bantuan resmi tiba.
Sebelumnya, Juni 2023 lalu PHE Siak juga memberikan bantuan berupa alat-alat pemadam kebakaran pada Polsek Tapung Hulu, Kabupaten Kampar. Kebakaran memang menjadi perhatian serius untuk dicegah dan ditanggulangi semaksimal mungkin dengan melibatkan berbagai pihak. (RI/Rilis)