Didatangi Perwakilan PT. SPR Langgak, Waris : Terimokasih Yo Pak, Murah Rosoki

ROKAN HULU-(RI)-Senyum Waris (53) dan istrinya Asmidar (50) terlihat jelas saat didatangi oleh dua perwakilan Perusahaan PT. SPR Langgak yang saat itu ingin bertamu dan sekaligus menyerahkan paket sembako untuk keperluan sehari-hari pasutri itu.

Waris dan istrinya terlihat senang saat didatangi dua perwakilan perusahaan pengolah minyak bumi itu, Ahad (26/3/2023) pagi itu. Kedatangan perwakilan PT. SPR Langgak yakni Head Field Support Rafiq Adriansyah dan Humas Hardi disambut baik oleh Waris dan istrinya.

Waris dan iatrinya tinggal di sebuah gubuk di lahan dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) di tengah pemukiman penduduk di jalan Cempaka Petakur Atas Desa Suka Damai Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu. Gubuk tersebut sudah ditempatinya sejak 7 tahun silam.

Di halaman gubuknya yang sebagian besar berdindingkan seng bekas itu, Waris bercerita kepada Rafiq dan Hardi tentang kondisi ekonominya semakin memburuk pasca dirinya terserang penyakit diabetes melitus.

Bahkan, akibat penyakit gula yang menggerogoginya sejak 4 tahun silam itu, beberapa jari kaki san tangannya putus. Selain itu, dirinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Waris mengaku, untuk kebutuhan sehari-hari mereka mengharapkan sumbangan atau pemberian warga sekitar dan para dermawan yang baik hati.

"Kadang Pak Adam Safaat juga sering memberi kami uang untuk makan, kemudian kepala desa sebelumnya pak Ramtani juga ada ngasih uang. Kalau kepala desa yang sekarang, pernah ngantarkan kasur untuk kami di rumah ini," kata Waris Rafiq dan Hardi.

Kemudian, atas bantuan yang diserahkan oleh PT SPR Langgak yang terdiri dari beras 10 kilogram, telur 1 pack serta susu, roti, gula, teh, kopi dan sebagainya, Waris mengucapkan terimaksih.

"Terimoksih yo pak. Murah-murah rosoki," ucap Waris dengan dialeg Ujung Batu.

Waris mengaku ingin sekali dibuatkan rumah layak huni oleh pemerintah. Namun, meski kemungkinan besar permohonannya akan dikabulkan, akan tetapi dirinya tidak lahan untuk dibangunkan rumah tersebut.

Sementara, di sela-sela penyerahan bantuan tersebut, Head Field Support Rafiq Adriansyah PT. SPR Langgak mengaku mendapat kabar bahwa adanya masyarakat di Desa Sukasamai, Kecamatan Ujung Batu yang kondisi ekonominya sangat memprihatinkan.

"Kita dapat informasi dari salah seorang anggota TNI, beliau merupakan salah seorang Babinsa di Ujung Batu. Setelah itu kita berinisiatif untuk meninjau langsung kondisi pasutri itu," kata Rafiq didampingi Hardi.

Diakui Rafiq, dari hasil berbincangan dengan Waris dan Istrinya itu, bahwa mereka mendiami gubuk yang menumpang berdiri di lahan salah seorang warga Ujung Batu itu, sudah sejak 7 tahun lalu.

Kondisinya ekonominya Pasutri itu sangat memprihatinkan. Pasalnya, mereka sudah tidak punya penghasilan lagi, sejak mereka sakit. Selain itu, mereka juga tidak punya kelurga dekat yang diharapkan untuk membantu kebutuhan ekonominya.

Melihat kondisi rumah yang didiami Pasutri yang sebagian besar terbuat dari seng bekas itu, menurut Rafiq sangat tidak layak ditempati. Oleh karena itu, pihaknya tergerak untuk berupaya meringankan beban ekonomi pasutri itu.

"Harapan kami, dengan bantuan yang tidak seberapa ini, paling tidak bisa mengurangi beban ekonomi Pak Waris dan Istrinya dalam memenuhi kebutuhan di bulan Ramadhan ini,"tutup Rafiq.

 

Didatangi anggota TNI

Sebelumnya, sebuah rumah yang terbuat dari papan yang mulai rapuh dan ditempel seng bekas tampak berdiri di lahan dekat TPU di tengah pemukiman penduduk di jalan Cempaka Petakur Atas Desa Suka Damai Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu.

Rumah yang lebih layak disebut gubuk itu didiami oleh pasutri Waris dan Asmidar. Ternyata, gubuk itu sudah ditempati selama 7 tahun. Dari luar, tampak seng bekas menempel hanya sekedar menutupi dinding rumah. Di bagian kiri, tampak lubang pada sebuah dinding bilik.

Di dalam rumah tidak layak huni itu, udara pengab terasa saat memasuki rumah itu. Setiap malam, Waris hanya ada dua lampu menggantung menjadi penerang dengan aliran listrik yang didapatkan dari Masjid setempat. Sementara jika ingin beristirahat, Waris harus tidur dengan beralaskan tikar.

Rumah tidak layak huni yang menjadi tempat tinggal keluarga malang ini berukuran sekitar 4x4 meter sudah banyak yang lapuk dan berlubang. Bahkan, sebahagian dinding rumah dilapasi dengan seng bekas.

Selain itu, dalam rumah yang tampak pengap itu, terdapat balai-balai yang dipenuhi pakaian berserakan di mana-mana. Ada juga beberapa karung berisi pakaian.

Ternyata, dengan kondisi yang memprihatinkan yang dirasakan Waris dan Asmidar tersebut, membuat tergerak hati Babinsa Koramil 08 Tandun Kodim 0313/KPR Kopda Muliyono Sabdo.

Dia menyampaikan, atas adanya infromasi dari warga terkait kondisi kehidupan yang dirasakan warganya tersebut, membuat hati Kopda Muliyono Sabdo teregrak untuk mengecek langsung ke lokasi serta memberikan bantuan berupa sembako.

“Iya Bang, saya dapat informasi dari warga. Katanya, ada warga di Desa Suka Damai yang kondisinya sangat memprihatinkan. Ternyata benar informasi itu,” jelas Kopda Muliyono Sabdo. (RI/Amin/Dedi)

Related Post

Tinggalkan Komentar

Riau Identitas

Merupakan Media Online yang berada di Riau dengan mengutamakan informasi yang cerdas, Akurat dan berimbang